Sebenarnya menurut Ki Suwoko Aji, seharusnya tahun ini ritual suroan bisa dilaksanakan dengan ritual yang lebih besar, karena tahun ini masuk Tahun Alif atau Tahun Agung dikalender Jawa Tahun 1943 Saka, atau 1443 H, karena covid belum reda, ritual tetap kami laksanakan dengan sederhana dengan membuat 7 tumpeng dan 5 jenang sebagai penggantinya.
Ritual tersebut menurut Ki Suwoko Aji, sebagai wujud rasa syukur seluruh Putro Wayah padepokan yang didirikan Ki Rustam Aji kejuluk Ki Ageng Gondo Kusumo. Ritual digelar dengan harapan seluruh putro wayah dan masyarakat selalu dijauhkan dari marabahaya, wabah penyakit, dan selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, dalam menjalankan kehidupan keseharian.
“Itu harapan kami. Semoga aktivitas perkonomian warga kembali normal seperti sediakala,” pungkas Ki Suwoko Aji. (yud/hei)
