“Pegon kita juga produksi. Harga bisa berubah dilihat dari tingkat kesulitan, bahan dan ukurannya. Karena ukurannya untuk dewasa dan anak – anak,” terang Edi.
Edi menambahkan, jika masyarakat ingin memesan jaranan buto yang asli terbuat dari kulit dia juga siap menerima dan memproduksinya. Tentunya harganyapun juga cukup lumayan mahal.
” Kalau kulit agak mahal. Karena selain bahan baku yang sulit didapat, tingkat pembuatannya juga cukup rumit,’ urainya.
Dari turunya omset di masa pandemi Covid-19, Edi berharap wabah ini cepat berlalu agar aktivitas masyarakat kususnya di kesenian bisa kembali normal.
“Itu harapan kami, semoga Corona cepat berakhir,” harap Edi.
Wartawan : M. Yudi Irawan











