Hari Raya Nyepi di Banyuwangi Tanpa Pawai Ogoh-ogoh

by -867 Views


Berikutnya ialah upacara pengerupukan. Setiap rumah dan pekarangan disebari Nasi Tawur Agung kesange, diobor-obori, disemburi Mesui, dan benda di sekitarnya dipukul sampai menimbulkan suara gaduh. Malam pengerupukan biasanya disertai pertunjukan budaya sebagai simbol bhutakala yang disebut Ogoh-ogoh.

Keempat, upacara Nyepi (Sipeng). “Nyepi ini dilakukan umat Hindu selama 24 jam, mulai terbitnya matahari yakni pukul 06:00 WIB sampai matahari terbit kembali besoknya lagi yakni pukul 06:00 WIB,” papar Katson.

Jatson menjelaskan bahwa Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian itu ada 4 macam, yakni antara lain:

1. Amati Geni: tidak melakukan aktivitas yang harus menghidupkan api.

2. Amati Lelanguan: menghindari aktivitas yang berhubungan dengan wacika. Wacika ialah perkataan benar, yang dalam interaksi dengan umat manusia dan Tuhan telah atau belum dilaksanakan.

3. Amati Karye: tidak bekerja dan hendaknya melakukan evaluasi diri atas hasil pekerjaan tersebut.

4. Amati Lelungan: tidak berpergian ke luar rumah dan diwajibkan untuk mengevaluasi diri.

Kemudian upacara yang terakhir yakni Ngembak Geni. Tahap akhir dari Hari Raya Nyepi ialah Ngembak Geni. Nyepi dapat diakhiri dan umat Hindu diperbolehkan melakukan aktivitas, kembali kepada tanggung jawab masing-masing.

“Umumnya, umat hindu berkunjung ke sanak saudara dan kerabat untuk saling menyapa dan bermaaf-maafan, sama dengan seperti agama Islam, yakni bersilaturahmi,” jelasnya.

Jatson menambahkan, Hari Raya Nyepi, bagi umat Hindu, dimaknai sebagai proses perenungan diri. Melalui serangkaian spiritual, umat Hindu melakukan pengendalian diri, memuja, dan mengharapkan kedamaian.

“Tahun baru umat Hindu ini juga mengandung nilai-nilai kebersamaan yang mendorong kehidupan yang seimbang. Seluruh kegiatan Hari Raya Nyepi memberikan kecukupan bagi manusia dalam berbagai aspek, sosial, psikologis, dan sebagainya. Hal tersebut kian menjadi landasan untuk memperoleh kehidupan yang sejahtera,” pungkasnya.

Wartawan Hari Purnomo

iklan warung gazebo