Tidak hanya materi pelatihan, peserta binaan juga mendapatkan materi tentang pemasaran melalui marketplace. Hal ini bertujuan agar hasil karya UMKM Kabupaten Madiun bisa segera menjangkau lebih luas pemasarannya, baik itu ke luar kota, luar pulau bahkan hingga ke luar negeri.
Kabid UMKM Dwi menambahkan, “Pelatihan keterampilan ini bertujuan untuk melestarikan budaya batik tulis khususnya Kabupaten Madiun. Selain itu, kedepannya juga dapat mengangkat motif khas kampung pesilat menjadi motif Kabupaten Madiun dan mampu meningkatkan SDM dimana para pengrajin harus menguasai strategi pemasaran modern yaitu marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee dsb. Dengan begini, jangkauan market batik Madiun akan lebih cepat tersebar luas sehingga dapat meningkatkan peluang terjualnya hasil karya para pengrajin batik kita,” ungkapnya.
Salah satu peserta binaan merasakan langsung progres setelah rutin mengikuti pelatihan keterampilan yang diselenggarakan Disperdagkop Kabupaten Madiun setiap tahun. Salah satunya adalah kelompok batik “LESTARI” dari desa sidomulyo kecamatan sawahan Kabupaten Madiun yang di ketuai Sri Lestari. Mulai dibina sejak 2013, kini anggota kelompok batik tersebut sudah mampu memproduksi karya batik dan bisa menikmati hasilnya masing-masing.
“Alhamdulillah, meskipun kelompok ‘Lestari’ hanya beranggotakan 12 orang, hasil karya mereka yaitu ‘Batik Ngangkrik’ sudah banyak diterima oleh masyarakat. Selain batik tulis, rencana dalam waktu dekat ini kami juga sudah siap memproduksi batik cap,” ujar Sri.
Wartawan : Anwar Wahyudi











