Banyuwangi, Seblang.com – Dalam situasi pandemi wabah Covid 19 di Banyuwangi yang masih fluktuatif, para pengelola wisata di Banyuwangi diharapkan benar-benar disiplin mematuhi protokol kesehatan (Prokes) terkait dengan kebijakan tetap dibukanya tempat wisata di Banyuwangi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Choliqul Ridho, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi kepada wartawan media ini di ruang kerjanya Selasa (11/05/2021).
Menurut dia dengan adanya klaster baru penyebaran Covid 19 di Banyuwangi, untuk destinasi wisata hanya diijinkan untuk kunjungan sekitar 20 – 30 persen dari kapasitas yang ada. Bahkan acara-acara ritual adat seperti di Kemiren, Olehsari dan Boyolangu yang biasa digelar sekitar bulan syawal dilaksanakan dengan syarat mematuhi prokes yang ketat dan hanya melibatkan para pelaku adat desa setempat.
“Masyarakat luas bisa menyaksikan secara virtual karena selama pelaksanaan ritual dilakukan penyekatan-penyekatan yang tidak memungkinan orang dari luar masuk ke desa tersebut,”jelas Choliq.
Selanjutnya pejabat asal Glagah Banyuwangi itu menuturkan dalam upaya menuntaskan pandemi wabah Covid 19 yang sudah berlangsung lebih dari satu, pihaknya berharap agar semua pihak mampu menahan diri untuk tidak memaksakan diri memasuki destinasi wisata apabila kondisinya tidak memungkinkan.