Banyuwangi, seblang.com – Perajin ‘Klotok’ di Banyuwangi saat ini sangat jarang ditemui. Namun, di Kecamatan Cluring, masih terdapat warga yang masih tekun memproduksi kalung sapi berbahan kayu. Perajin tersebut, Sutaji (58) dan Sugeng Santoso (28) warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring.
Dalam sehari mereka mampu memproduksi 1 kodi. Kerajinan kalung sapi yang mereka buat dari kayu nangka yang dipadukan dengan ‘Klenceng’ atau alat bunyi khas kalung sapi. Untuk menyelesaikan kerajinan itu, Sutaji dibantu Sugeng.
Untuk membuatnya, pertama mereka mulai menyiapkan alat tatah, palu, tang dan peralatan lainnya. Kemudian kayu nangka yang sudah dipersiapkan itu dipotong seukuran jengkal orang dewasa dengan kelebaran 10 sentimeter berbentuk persegi panjang. Kemudian bagian tengah kayu ini dilubangi untuk tempat ‘Klenceng’.
“Prosesnya sederhana saja. Saya hanya menggunakan alat manual,” terang Sugeng.
Menurut Sutaji, pemasaran kerajinannya hanya sekitaran wilayah Banyuwangi. Dia menjualnya di pasar hewan yang ada di kota Gandrung. Untuk harga sekodi ‘Klotok’, Sutaji membandrolnya seharga Rp. 500 ribu.











