Wisata Ke Banyuwangi Rugi Bila Belum Mencicipi Tahu Jenggirat Tangi

by -868 Views
Konsumen yang rela antri membeli Tahu Jenggirat Tangi yang membuka Outlet di jalan Adi Sucipto Banyuwangi


Banyuwangi, seblang.comKabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salah satu surga wisata bagi masyarakat  nusantara maupun wisatawan mancanegara karena kekayaan sumber daya alam (SDA) dan kekayaan tradisi, adat istiadat dan seni budaya yang lengkap.

Keindahan lingkungan alam yang lengkap mulai pantai, gunung dan aneka macam destinasi wisata yang ada dan siap memanjakan pendatang yang datang dan berkunjung ke kota yang dikenal dengan The Sunrise Of Java.

Di samping dikenal dengan keindahan dan kekayaan beragam seni budaya, Banyuwangi juga dikenal dengan aneka macam kuliner yang lezat dan nikmat yang siap memanjakan selera pecinta kuliner mulai dari Sego Tempong, Rujak Soto, Ayam Kesrut, Pecel Pitik dan bermacam minuman dan jajanan khas Osing yang lain.

Salah satu kuliner di Banyuwangi yang wajib didatangi dan belum lengkap apabila belum mencicipi dan menikmati  “Tahu Jenggirat Tangi”, usaha milik pasangan Abdurrahman- Dahlia Wulandari yang dan membuka outlet di pertokoan Jalan Adi Sucipto no 55 kelurahan Sobo Banyuwangi yang saat ini memasuki  tahun ke 7.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pelanggan setia atas dukungan suport dan kepercayaaanya menikmati produk kami. Alhamdulillah sekarang tahu jenggirat tangi sering dibawa keluar kota sebagai salahsatu oleh-oleh khas dari Banyuwangi,”ujar Abdurrahman.

Menurut pria kelahiran Lamongan itu saat ini outletnya menyediakan varian menu  yang memanjakan pecinta makanan pedhas antara lain; Tahu Jenggirat Tangi (TJT), Tahu walek Dahlia Jaya  yang terbuat dari daging pilihan, Tahu Jenggirat sambal matah, Tahu Jenggirat sambal ijo, Tahu Bakso daging sapi super dan Tahu kiss serta aneka minuman segar.

Alumni Pondok Pesantren Wali Barokah binaan LDII Kediri itu menuturkan salah satu kunci sukses usahanya adalah selalu mengutamakan birul walidain ( berbuat baik kepada kedua orang tua dan selalu minta ridlonya.

”Bagi kaum milenial yang baru mau memulai usaha atau yang sudah mempunyai rintisan usaha teruslah berjuang, fokus, ulet, kerjo mempeng tirakat banter dan selalu berfikir positif (postive thingking),”imbuhnya.

Usahawan muda yang tinggal Jl. Ikan Arwana no 49 kelurahan Kertosari Banyuwangi lebih lanjut menceritakan sejarah perjalanan dalam menekuni usahanya. Pada awal berwirausaha yang dirintis akhir thun 2013 yang kebetulan waktu itu ada produk jajanan kering oleh-oleh khas Banyuwangi seperti;  bagiak, sale pisang, biji klentang dan lain sebagainya.

Pada masa dia bersama beberapa pengusaha muda menjadi binaan Dinas Perindustrian dan Peradagangan (Disperindag) kabupaten Banyuwangi. Sehingga setiap ada acara hari-hari besar nasional termasuk Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba)  diundang untuk mengisi stand pameran yang disiapkan oleh panitia.

“Pada saat itu kami mengalami kebangkrutan dan sudah tidak mampu memproduksi jajanan. Namun  Disperindag masih tetap memberi stand pameran sehingga kami sempat kebingungan karena sudah tidak  memproduksi jajanan lagi,” jelas Abdurrahman.

iklan warung gazebo