Kuliner di Banyuwangi Kurang Lengkap Sebelum Menyantap Gado-gado DLLAJR

by -1066 Views
Gado-gado DLLAJR di depan kantor PC NU kabupaten Banyuwangi


Tepatnya sekitar 3 bulan setelah Abdullah Azwar Anas menjabat Bupati Banyuwangi, sekitar akhir tahun 2010 atau awal 2011, tempat berjualan Pak Rais sempat kebanjiran hingga setinggi lutut orang dewasa. Lalu dia ditawari berjualan dilahan kosong yang ditempatinya hingga sekarang. Tepatnya di depan kantor NU Banyuwangi atau di Utara kantor Pemkab Banyuwangi. Dan nama DLLAJR tetap digunakan sebagai pengingat hingga saat ini.

Pak Matrais menambahkan gado gadonya yang enak, resepnya merupakan warisan turun temurun dari keluarga ayahnya yang sudah berjualan gado gado di Jember sejak jaman Belanda. Bahkan keluarga besarnya sebagian juga berprofesi sebagai penjual gado gado.

Mat Rais juga bercerita saat ini putri dan menantunya yang menunggu lapak dan setia melayani pelanggan dan masyarakat yang ingin menikmati gado-gado. Dia yang menyiapkan bumbu, memasak dan mengolah bahan untuk gado-gado antara lain; telur, cambah dan kubis serta tahu dan kacang untuk sambal kuah.

Dalam sehari rata-rata menghabiskan sekitar 5 kilogram beras untuk bahan lontong. Sekarang lontongnya lebih kecil dibandingkan dengan jaman dahulu sempat dibuatnya hampir sebesar betis orang dewasa.

Dengan berprofesi sebagai penjual gado-gado, H. Mat Rais mampu membiayai biaya  pendidikan anak-anaknya, bahkan ada yang menjadi dosen dan saat ini ada menempuh pendidikan di pondok pesantrean (Ponpes) binaan LDII di luar kota. Selain juga bisa membeli tanah dan membangun rumah bahkan mampu melaksanakan ibadah haji dan umroh di tanah suci.

Sehingga bagi pecinta kuliner yang datang dan berkunjung ke kota serpihan tanah surga di ujung timur Pulau Jawa, menikmati kuliner Banyuwangi kurang lengkap sebelum menyantap gado-gado DLLAJR Banyuwangi. Rasanya khas dengan rasa manis dominan gurih. Bumbunya kuahnya juga kental  dan tidak encer yang mampu memanjakan lidaj selera bagi pelanggan dan pembeli serta penikmat kuliner khas Banyuwangi.

Gado-gado DLLAJR setiap hari buka mulai sekitar pukul 10.00 pagi hingga habis sore hari. Saat ini harganya Rp. 15 ribu per porsi. Selain bisa dimakan di tempat, pembeli dan pelanggan juga menikmati gado gado bungkus di rumah, kantor atau hotel tempat penginapan saat berkunjung dan berwisata di Banyuwangi.

Wartawan : Nurhadi

iklan warung gazebo