Kuliner di Banyuwangi Kurang Lengkap Sebelum Menyantap Gado-gado DLLAJR

by -1066 Views
Gado-gado DLLAJR di depan kantor PC NU kabupaten Banyuwangi


Banyuwangi,seblang.com – Banyuwang dikenal sebagai serpihan tanah sorga diujung timur pulau Jawa bagi wisatawan. Bagi mereka yang ingin menikmati keindahan lingkungan alam dan memanjakan selera makan dengan aneka macam makanan dan minuman khas masyarakat Oesing bias menikati mulai Rujak Soto, Nasi Tempong, Ayam Kesrut, Pecel Pitik, aneka macam minuman dan Kopi, jajanan tradisional antara lain; kucur, sumping, jenang bedhil dan lain sebagainya.

Salah satu makanan yang tidak boleh dilupakan wisatawan maupun masyarakat kabupaten/kota lain yang datang dan berkunjung ke kota Gandrung adalah Gado-gado Pak Haji Mat Rais. Atau yang lebih dikenal para pelanggan dan masyarakat Gado-gado Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) yang membuka lapak di jalan A. Yani tepatnya di depan Kantor PC Nahdatul Ulama (NU) kabupaten Banyuwangi sejak beberapa tahun lalu.

Menurut H.Mat Rais, pria kelahiran Lamongan tahun 1948, perintis warung Gado-gado DLLAJR, ia mengawali kisah suksesnya mulai berjualan Gado Gado sejak tahun 1967. Selama jualan di Banyuwangi di sudah pindah beberapa kali.

Pertama jualan gado gado di Kali Stail Genteng selama dua tahun menggunakan pikulan. Lalu sempat jualan di Jajag, Rogojampi bahkan sempat ke Pulau Bali sebelum menetap di kota Banyuwangi.

”Kunci utama suksesanya adalah melaksanakan petuah guru spiritualnya untuk “Kerjo mempeng tirakat banter” atau kerja keras dan berdoa yang sungguh-sungguh. Di samping itu tentunya harus sabar ulet dan tidak gampang menyerah serta menjaga mutu dan kualitas gado-gado yang dijual bagi pelanggan,” tegas H Mat Rais.

Matrais kembali ke Banyuwangi dan berjualan keliling dari kantor ke kantor pemerintahan mulai dari Pengadilan Negeri, Perhutani, Kejaksaan hingga kemudian berhenti di depan rumah Bupati Joko Supaat Selamet di barat kantor Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Pak Rais menceritakan pada masa  itu, Pak Paat, panggilan akrab bupati Banyuwangi masa itu selalu nyicipi gado gado yang dijajakan terutama sambalnya walaupun hanya seujung jari.

Selanjutnya pada era  bupati Banyuwangi Purnomo Sidik dan Alm. Samsul Hadi, Gado-gado DLLAJR Pak Rais tidak jarang menjadi salahsatu sajian menu makanan bagi para tamu undangan maupun tamu pejabat pemkab Banyuwangi.

Setelah pindah dari kawasan kantor DLLAJR Banyuwangi, dia kemudian memindahkan gerobak gado-gadonya  di sebelan utara timur depan kantor Pemda Banyuwangi. Pada masa itu menjadi tempat menunggu angkot masyarakat dan berada bawah pohon besar yang rindang.

iklan warung gazebo