Banyuwangi, seblang.com – Direktur RSUD Blambangan, dr Widji Lestariono mengatakan, fenomena anak diduga disunat jin yang terjadi di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi itu adalah mitos. Dalam ilmu medis, kejadian seperti ini disebut parafimosis.
Menurut Rio sapaan akrab dr. Widji Lestariono, hal tersebut biasa terjadi karena kulit kulup penis anak ketarik ke belakang lantaran dimainkan oleh anak tersebut, setelahnya tidak bisa kembali ke bentuk semula.
“Jadi itu bukan disunat Jin, itu hanya mitos yang berkembang di masyarakat,” katanya, saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, memang setelah kulup penis ketarik kebelakang, bentuk alat kelamin anak seperti sudah disunat. Dampak parafimosis juga dapat berakibat fatal jika dibiarkan terlalu lama, bisa-bisa terjadi kerusakan.
“Ini sangat berbahaya, kulit kulup yang ketarik itu menjerat kepala penis, maka aliran darah dapat terhambat, sehingga dapat menyebabkan kepala penisnya bengkak berwarna merah kebiruan,” ujarnya.











