“Jika bidan atau puskemas tidak mampu menangani pasien kritis, agar segera koordinasi dengan pihak rumah sakit,” jelasnya.
Di samping itu, Dinkes juga memprioritaskan penekanan jumlah stunting. Untuk menekan angka kematian ibu, salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi ibu hamil.
Kemudian, tambahnya, meningkatkan pelayanan ibu berisiko tinggi dan sangat tinggi. Selain itu, juga meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil berisiko tinggi.
“Nantinya akan diupayakan tiga kali sebelum persalinan dengan penanganan khusus. Meningkatkan pelayanan Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” terangnya.
Dinkes juga akan berupaya memberikan pemahaman kepada orang tua, bagaimana cara mengasuh yang benar dan cara memberi nutrisi yang seimbang pada bayi.
Sebab, menurut survey pada tahun 2020, prevalensi stunting di Kabupaten Situbondo tercatat 26,7 persen. Sedangkan tahun 2021, tercatat 23.7 persen. Sehingga, diharapkan pada tahun 2024, stunting di Kabupaten Situbondo ditargetkan turun 14 persen.












