Karena merasa ada kejanggalan atas hasil Tes Swab di Puskesmas Singujuruh, kedua calon mempelai melakukan Tes Swab pembanding di tiga klinik swasta yang bersertifikasi di Banyuwangi dan ternyata ketiganya menunjukan hasil Negatif Covid-19, imbuh Syaiful..
“Sehari sebelum menikah kerabat saya melakukan Tes Swab di Puskesmas Singojuruh, kami kaget sebab hasil Swab dari Puskesmas menyatakan hasil Positif padahal keadaan mereka sehat-sehat saja. Untuk lebih memastikan hasil tersebut kami pun melakukan Tes Swab kembali di tiga klinik sekaligus, dan benar saja hasilnya Negatif Covid-19,” jelas Syaiful.
Berbekal hasil Tes Swab Negatif Covid-19 dari tiga klinik yang bersertifikasi tersebut, Syaiful mengatakan pihak keluarga dari kedua calon mempelai langsung memberanikan diri menghubungi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Singojuruh kembali, guna meminta jadwal akad nikah.
Namun permintaan penjadwalan akad kembali ditolak pihak KUA, lantaran Puskesmas Singojuruh telah menerbitkan surat rekomendasi calon mempelai positif Covid-19. Dam bukti itu yang menjadikan dasar KUA untuk tidak memproses permohonan akad nikah..
“Dengan dasar hasil Swab dari tiga klinik yang menunjukan hasil negatif, keluarga kami kembali menuju KUA Singojuruh barangkali proses akad adik kami ini bisa diurus. Tetapi kami harus kecewa lantaran pihak KUA tidak mau memproses sebab pihak KUA Singojuruh menjadikan hasil Swab dari Puskesmas sebagai dasar,” terangnya
Akibat tidak mendapatkan pelayanan dari KUA Singojuruh, Syaiful menuturkan keluarga calon mempelai langsung berinisiatif melakukan berkoordinasi dengan KUA Kalipuro untuk dapat melakukan proses akad nikah dan ternyata pihak KUA Kalipuro menyetujui untuk melakukan proses akad nikah kedua mempelai.//












