“Kita disini memberikan pengenalan dalam pembelajaran surfing. Kita memilih Pulau Merah sebagai tempat pelatihan dasar surfing karena ombaknya sangat cocok untuk pelatihan surfing bagi pemula. Selain sebagai destinasi wisata favorit di Banyuwangi, “ jelas Suyitno.
Lebih lanjut Suyitno menambahkan, untuk pembelajaran surfing tingkat lanjut, bisa menggunakan Pantai Grajagan yang ombaknya sedang, sedangkan yang sudah profesional bisa dilanjutkan di Pantai G-Land yang saat ini akan digunakan sebagai venue kompetisi surfing bergengsi di dunia.
Salah seorang peserta pelatihan surfing, Lukman Hakim, mengungkapkan kesukaannya dalam olahraga surfing. Lukman mengaku menyukai olahraga surfing sejak usia Sekolah Dasar (SD). Baginya surfing merupakan olahraga yang asik sekaligus menantang.
“Saya disupport orang tua dan sekolah dalam kegiatan surfing ini. Saya tertarik belajar surfing ini tentunya ingin meraih juara dunia surfing,” ujar Lukman.
Coaching Clinik surfing, ke depan akan digelar secara rutin oleh pengurus Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Cabang Banyuwangi. Untuk kegiatan pelatihan pertama tahun ini dibuka oleh Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansori dan didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Abdul Azis Hamidi dan Ketua PSOI Kabupaten Banyuwangi, H M. Arifin.
Danlanal Banyuwangi mengatakan Coahing Clinik Surfing yang digelar dimaksudkan untuk menumbuhkan kecintaan para pemuda terhadap bahari khususnya olahraga surfing. Apalagi dalam waktu dekat Banyuwangi akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Liga surfing dunia WSL.
WSL Championship Tour akan digelar di Pantai G-Land pada 27 Mei – 6 Juni 2022 mendatang. Even tersebut adalah ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. Ajang ini akan disiarkan ratusan televisi di seluruh dunia.//











