
Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata. Karena aksi para suporter sudah mulai anarkis dengan menyerang petugas dan merusak mobil.
Respons pencegahan ini malah membuat suporter panik, berlarian menuju satu titik pintu keluar hingga terjadi penumpukan. Para suporter inipun mengalami sesak napas karena kekurangan oksigen lalu terinjak-injak.
“Kita tembakan gas air mata mereka pergi keluar ke satu titik. Kemudian terjadi penumpukan yang membuat suporter sesak napas kekurangan oksigen,” jelasnya.//////









