Banyuwangi,seblang.com – Kabupaten Banyuwangi memiliki tradisi unik yang terus dilestarikan secara turun-temurun, yakni tarian ritual Seblang. Tarian sakral ini merupakan bagian dari upacara adat masyarakat Using untuk menolak bala dan memohon keselamatan desa. Menariknya, Seblang terbagi menjadi dua versi yang berbeda, yaitu Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan.
Kedua ritual ini sama-sama memiliki nilai sakral dan filosofi mendalam, namun pelaksanaannya memiliki sejumlah perbedaan mencolok.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Berbeda
Seblang Olehsari dilaksanakan di Desa Olehsari, Kecamatan Licin, setelah Hari Raya Idul Fitri dan berlangsung selama tujuh hari berturut-turut. Sedangkan Seblang Bakungan digelar di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, setelah Idul Adha dan hanya berlangsung selama tiga hari.
“Waktu pelaksanaan ini tidak bisa diubah, karena sudah menjadi ketentuan adat. Jika dilanggar, dipercaya bisa membawa dampak buruk bagi desa,” ujar salah satu tokoh adat Olehsari, Jumat (18/10/2025).
Penari: Muda vs Lansia
Perbedaan mencolok lainnya terletak pada penarinya. Di Olehsari, penari Seblang adalah gadis muda yang belum menikah. Sementara di Bakungan, penarinya adalah perempuan lanjut usia yang sudah menopause.
Pemilihan ini bukan tanpa makna. Penari muda melambangkan kesucian dan harapan, sementara penari lansia melambangkan kebijaksanaan dan perlindungan spiritual.
