Banyuwangi, seblang.com – Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berhasil menciptakan Canoe Flat Bottom (perahu kano) tahan api dengan mengaplikasikan material komposit.
Karya dari Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur Kapal (HIMATEMAKA) Poliwangi tersebut, guna mendukung dunia Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi khususnya di Pantai Cacalan, Kecamatan Kalipuro.
“Ini merupakan bentuk support HIMATEMAKA Poliwangi untuk dapat ikut andil dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi khususnya di dunia pariwisata Kabupaten Banyuwangi,” kata Yeddid Yonatan Eka Darma,S.T.,M.S, Dosen Teknik Manufaktur Kapal Poliwangi, Rabu (25/8/2021).

Perahu kano tahan api tersebut, kata Yeddid, merupakan hasil buah pikir mahasiswa HIMATEMAKA bimbingannya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang kerap dihadapi masyarakat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pantai Cacalan melalui program hibah desa binaan (PHDB),
Laka Bama selaku Ketua Tim PHDB HIMATEMAKA menjelaskan, selain jumlah kano yang tak sebanding dengan jumlah wisatawan, permasalahannya juga datang dari adanya keluhan wisatawan yang pakaiannya basah setelah menaiki perahu kano di wahana yang telah menjadi primadona Pantai Cacalan ini. Musababnya, desain bagian samping perahu kano terlalu rata tanpa pembatas. Untuk itu, HIMATEMAKA Poliwangi membuat perahu kano dengan design khusus berbahan material komposit yang tahan api.
“Jadi perahu kano tersebut didesign khusus dengan memberikan pembatas, agar air tidak masuk. Selain itu, kita aplikasikan material komposit dalam pembuatannya sehingga dapat tahan api,” jelas Laka Bama.

Disebutkan, PHDB ini berhasil dirampungkan oleh 10 orang mahasiswa Poliwangi selama 60 hari. Merekapun juga memberikan pelatihan kepada masyarakat Pokdarwis Pantai Cacalan tentang tata cara membuat perahu kano dan penggunaanya yang baik dan benar.












