“Ada hal menarik dalam ungkap operasi pekat Semeru 2021 ini, yakni kasus human trafficking oleh mucikari lewat media sosial,” imbuh Arman.
Mucikari ini, kata Arman, menawarkan pekerja seks komersial dengan media sosial Twitter. Kemudian terjadilah transaksi dengan pria hidung belang. Sehingga sang mucikari itupun mendapat keuntungan dari kasus human trafficking tersebut.
“Ini ketiga kalinya, Polresta Banyuwangi berhasil ungkap kasus human trafficking di media sosial, namun kali ini lewat Twitter. Dan ini ungkap kasus pekat yang menarik, sedangkan kasus lainya merupakan kasus pekat yang biasa,” pungkasnya.
Wartawan : Teguh Prayitno