“Pemasangan kail emas saya yang memasangnya, karena pelaksaan tahun ini kami tidak mengundang Forpimda dan Forpimka, karena masih dalam situasi perpanjangan PPKM. Undangan kami batasi,” terang H. Ridiyanto.
‘Gitihik’ tersebut kemudian di larung ke perairan Sembulungan Muncar, diiringi perahu – perahu nelayan. Usai dilarung, titik tempat dilarungnya sesaji ditaburi bunga oleh pihak panitia.
“Harapan kami, tangkapan ikan bisa lebih melimpah, nelayan selalu diberikan keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan rutunitas. Semoga pandemi segera berakhir,” harap H. Ridiyanto. (yud)












