“Mungkin ekonomi masyarakat Bali lagi terpuruk. Sehingga tahun lalu momen untuk bisa keluar. Belum lagi, pemberlakuan PPKM Mikro di Bali mewajibkan syarat rapid test antigen yang membutuhkan biaya yang mahal dibandingkan ongkos penyeberangan,” imbuhnya.
Marsadik mengungkapkan, sesuai data yang ada, pada tahun sebelumnya jumlah kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Ketapang Banyuwangi mencapai 3.000 kendaraan. Namun pada tahun ini, jumlah kendaraan yang menyeberang dari bali berkisar 600 kendaraan saja.
“Menurun drastis saat ini. Semoga saja pandemi COVID-19 cepat berlalu,”pungkasnya.
Wartawan Teguh PrayitnoÂ











