“Akhirnya ada 20 sekolah yang kami izinkan untuk melakukan tatap muka terbatas,”ujarnya.
Istu menambahkan, sekolah yang terpilih tersebut diperkenankan menjalankan uji coba pembelajaran tatap muka dan wajib mematuhi semua prosedur yang telah diputuskan.
“Termasuk pembatasan jumlah siswa yakni 25 persen dari populasi siswa yang ada dengan durasi tiga jam,” paparnya.
Sementara, kata Istu, apabila selama pelaksanaan uji coba terbatas ternyata eskalasi peningkatan transmisi zona tidak menguntungkan, maka kegiatan KBM tersebut bisa hentikan.
“Serta apabila selama masa uji coba tatap muka ternyata sekolah melanggar protokol kesehatan, atau pun melanggar hal-hal lain yang terkait, maka saya juga dapat menghentikan kegiatan pembelajaran itu,” tutupnya.
Adapun, Ke-20 SMA/SMK tersebut adalah :
- SMAN 1 Banyuwangi
- SMAN 1 Genteng
- SMAN 1 Giri
- SMAN 1 Glagah
- SMAN 1 pesanggaran
- SMAN 1 Rogojampi
- SMAN 1 Wongsorejo
- SMAN 1 Bangorejo
- SMA Ibrahimy wongsorejo
- SMA PGRI Cluring
- SMKN 1 Banyuwangi
- SMKN 1 Glagah
- SMKN 1 Tegalsari
- SMK Wongsorejo
- SMK Al Azhar Sempu
- SMK Nutut Taqwa
- SMK muhammadiyah 6 Rogojampi
- SMK PGRI 1 Banyuwangi
- SMK PGRI 1 Giri
- SMK Sri Tanjung
Wartawan : Teguh Prayitno












