Jakarta, seblang.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) mengumumkan kesepakatan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun atau sekitar US$6,5 miliar.
Merger ini melahirkan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) yang bertujuan menjadi kekuatan utama di sektor telekomunikasi Indonesia, mendukung inovasi, peningkatan layanan, serta mempercepat transformasi digital nasional.
Entitas gabungan ini akan memanfaatkan skala ekonomi, kekuatan finansial, dan keahlian untuk mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jaringan 5G, serta menghadirkan produk inovatif yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan penggabungan ini, XLSmart akan memperkuat daya saing industri telekomunikasi lokal sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
Vivek Sood, CEO Axiata Group, menyatakan bahwa merger ini akan mempercepat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. “Kombinasi ini akan memberikan layanan yang lebih baik, cakupan jaringan yang lebih luas, serta berbagai produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Langkah ini juga menjembatani kesenjangan digital dan menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan,” ujarnya dalam rilisnya yang diterima seblang.com, Rabu (11/12/2024).
Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology, menegaskan bahwa merger ini merupakan bagian dari komitmen Sinar Mas terhadap transformasi digital di Indonesia. “Merger ini membuka peluang besar bagi kami untuk berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi digital Indonesia dan mendukung pemerintah dalam mempercepat digitalisasi,” katanya.
Merger ini menetapkan XL Axiata sebagai entitas bertahan, sementara Smartfren dan SmartTel akan bergabung ke dalam XLSmart. Kepemilikan saham perusahaan akan didistribusikan secara merata, dengan Axiata Group dan Sinar Mas masing-masing memegang 34,8% saham, memberikan pengaruh strategis yang setara. Axiata juga akan menerima hingga US$475 juta dalam bentuk pembayaran bertahap, dengan US$400 juta dibayarkan setelah transaksi selesai dan tambahan US$75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat tertentu.











