Banyuwangi, seblang.com – Masyarakat suku Oesing di dusun Rejopuro, desa Kampunganyar, kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) setiap tahun rutin menggelar ritual adat tradisi Ithuk-Ithukan.
Tradisi warga Rejopuro tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas sumber mata air Mengarang yang ada di dusun Rejopuro. Masyarakat setempat menggelar tradisi Ithuk-Ithukan setahun sekali tepatnya setiap tanggal 12 Dzulqa’dah.
Menurut Sesepuh adat dusun Rejopuro, Sarino ungkapan rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Ini merupakan rasa syukur kami atas sumber mata air yang melimpah. Tentunya, ini merupakan berkah yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar sini.” ungkap Sarino.
Prosesi ritual Ithuk-Ithukan diawali dengan mendoakan ithuk yang berisi nasi lengkap dengan lauk pecel pitik. Yakni, ayam dipanggang lalu disuwir-suwir kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa yang diberi bumbu pecel. Ithuk diarak diiringi dengan kesenian Barong dan musik Kuntulan.











