“Mereka digaji untuk bisa bekerja secara profesional namun apa faktanya,” cetusnya.
Sementara itu Fafan Nuriyusbadi Ketua PPS mengapresiasi atas animo masyarakat terhadap masyarakat yang ikut berpartisipasi mengikuti pemilu sangat tinggi, karena pada sampai jam penutupan peserta masih membludak di tempat.
“Pada persoalan tadi, pemilih yang merasa kecewa karena hak suaranya tidak bisa digunakan itu mengacu kembali kepada pelayanan kita, yaitu yang pertama melayani pemilih yang datang ke TPS, itu mulai dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, memang ada kemungkinan dan kesempatan kepada pemilih pemilih yang tidak bisa mengunjungi karena itu adalah bagian kami sebagai penyelenggara, tetapi itu harus mengikuti koridor aturan yang kita miliki yaitu mengutamakan pemilih yang ada dilingkungan TPS, dan kebetulan tadi di TPS 03 sampai jam 01.00. WIB, masih membludak pemilih di TPS dan mengakibatkan waktu petugas yang kami miliki itu bagi pemilih yang ada diluar TPS tidak memungkinkan, jadi sebenarnya kesalapahamanya disitu,” ujarnya.
Tidak sampai disitu tim Seblang terus menelusuri keberadaan rumah 3 warga yang diinformasikan sakit, sesampainya di tiga rumah warga ternyata ketiga warga tersebut benar benar sakit.
“Saya tadi datang ke TPS bawa dua surat undangan dan ternyata yang satu ditolak milik suami saya karena gak bisa hadir dan sakit, petugas mengatakan nanti saja biar ada petugas yang kesana setelah pukul 11 siang, tapi saya tunggu tunggu gak ada kerumah, kan eman satu suara. Setelah saya kembali ke TPS 03 bermaksud menanyakan petugas mengatakan gak sempat,” ungkap Wiwik warga RT 01. (/////)










