Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyambut baik arahan dari Wakil Menteri. Ia mengakui tantangan yang ada, terutama dalam merebut pasar halal global yang saat ini masih didominasi oleh Tiongkok.
“Tadi sudah jelas disampaikan oleh Pak Wamen, inilah tantangan ke depannya, kita ini harus memperbaiki semuanya. Pasar halal di dunia itu ada 2,2 miliar, itu masih dikuasai oleh Republik China,” papar Bupati Mas Rio panggilan akrabnya.
Ia yakin, dengan perbaikan menyeluruh mulai dari kemasan, perizinan, BPOM, literasi keuangan, hingga pembentukan UMKM Holding, impian “Rengginang Goes to Eksport” sangat mungkin terwujud.
“Ini tantangan yang menarik. Satu dua tahun ke depan sudah harus selesai dan kita bisa main pasar internasional atau global,” tegas Bupati optimis.
Salah satu pelaku UMKM rengginang yang dikunjungi adalah Indah Dianatul Awaliyah, pemilik UD Diana Indah, asal Desa Gelung. Usaha yang dirintis sejak tahun 1994 ini awalnya hanya memproduksi rengginang dan kerupuk ikan terasi.
“Berhubung sekarang banyak permintaan dari konsumen, kami membuat enam varian rasa: ada cumi, gulali, bawang, terasi, udang, dan balado,” terang Indah.
Untuk pemasarannya, Rengginang UD Diana Indah kini telah merambah berbagai platform e-commerce, Instagram, serta pasar modern seperti Indomaret di Situbondo dan pusat oleh-oleh. Dalam sehari, Indah mampu memproduksi kurang lebih 100 kg rengginang saat cuaca cerah, dan sekitar 50 kg saat mendung.
Meskipun bahan baku ketan relatif aman, Indah mengakui kesulitan dalam mendapatkan ikan karena sifatnya yang musiman. Menariknya, produk Rengginang UD Diana Indah telah menjangkau pasar paling jauh hingga Papua, dengan pengiriman rutin 100 kg setiap minggunya.
Indah menyampaikan harapannya agar UMKM-nya semakin maju dan membawa nama baik Situbondo. Ia juga menyampaikan terima kasih atas peran aktif pemerintah daerah, serta bantuan modal dan pinjaman dari BRI yang sangat mendukung usahanya.
Di Desa Gelung sendiri, terdapat sekitar 150 UMKM rengginang. UD Diana Indah saat ini mempekerjakan sekitar 12 orang karyawan, turut berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja lokal.










