Banyuwangi, seblang.com – Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Banyuwangi diwarnai aksi walk out sejumlah peserta yang merupakan perwakilan pengurus anak cabang (PAC). Aksi tersebut dipicu kekecewaan terhadap rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan terkait penetapan struktur kepengurusan DPC Banyuwangi untuk periode mendatang.
Keputusan DPP yang dibacakan dalam forum Konfercab menetapkan tiga nama untuk jabatan struktural DPC, yakni Ana Aniati sebagai Ketua, Ficky Septalinda sebagai Sekretaris, dan Desi Prakasiwi sebagai Bendahara. Penetapan ini dinilai sebagian peserta tidak sejalan dengan mekanisme penjaringan yang telah dilalui sebelumnya.
Sejumlah perwakilan PAC menilai rekomendasi tersebut melenceng dari hasil rapat penjaringan yang digelar pada September 2025 lalu. Dari tiga nama yang direkomendasikan DPP, hanya dua yang diusulkan oleh PAC, yakni Ficky Septalinda dan Desi Prakasiwi. Sementara nama Ana Aniati tidak muncul dalam proses penjaringan awal tersebut.
“Kami walk out bukan untuk menolak rekomendasi DPP, tetapi karena kecewa dengan mekanisme penunjukan nama ketua yang kami nilai kurang bijak,” ujar Selamet Santoso, yang akrab disapa Mbah Geger, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (21/12/2025).
Ia menegaskan, PAC dan ranting sebelumnya telah diminta menyampaikan usulan sebagai bagian dari tahapan Konfercab. Namun, hasil akhir yang ditetapkan justru tidak sepenuhnya mengacu pada aspirasi tersebut.
“Rekomendasinya tidak sesuai hasil penjaringan. Kalau akhirnya seperti ini, untuk apa PAC dan ranting diminta mengusulkan nama,” ungkapnya.
Menurut Mbah Geger, DPP seharusnya mempertimbangkan figur yang memiliki rekam jejak jelas dan terbukti mampu membawa PDI Perjuangan Banyuwangi meraih kemenangan pada Pemilu 2024 lalu, bukan sosok yang dinilai baru muncul dalam dinamika kepartaian di daerah.
“Akan lebih bijak jika DPP menghargai perjuangan kader yang telah berkontribusi memenangkan partai, dengan track record yang jelas,” pungkasnya.////////////////
