Banyuwangi, seblang.com – Bulan bulan Ramadan pada dasarnya merupakan kesempatan para petani untuk mendapatkan hasil usahanya, termasuk para petani padi. Di sisi lain dengan adanya penurunan harga gabah saat ini dinilai sebagai antitesa dan aneh.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono kepada sejumlah wartawan di ruang wakil ketua DPRD Banyuwangi.
“Saat ini semua kebutuhan banyak diserap oleh masyarakat dan volume kebutuhan menambah. Seharusnya beras ini sesuai dengan hukum dagang apabila stoknya sedikit maka harganya mahal,” jelas Ruli.
Apabila persediaan beras milik Bulog masih banyak, itu perlu dipastikan. Beras itu diambil dari lokal atau justru impor.”Itu perlu dipastikan,” tegasnya
Sebab apabila tidak terkontrol, maka dikhawatirkan dapat menyebabkan inflasi yang berimbas pada harga jual komoditi lainnya.”Perlu dipikirkan bagaimana harga ini tidak sampai merugikan petani,” pintanya.











