Hingga saat ini, lebih dari 10.000 UMKM telah didampingi untuk meningkatkan kemasan, pemasaran digital, hingga kualitas foto produk. Program ini terintegrasi dengan berbagai pihak, termasuk Bakorwil Jember, yang mencakup Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim atas alokasi bantuan sosial senilai 7 miliar rupiah untuk masyarakat Situbondo. Namun, ia sepakat dengan Wagub bahwa bantuan saja tidak akan menyelesaikan kemiskinan secara fundamental.
”Bantuan itu tidak bisa menyelesaikan kemiskinan. Yang bisa menyelesaikan kemiskinan itu ya pendidikan, kemudian kualitas sumber daya manusia, kualitas hidup, lingkungan, pekerjaan, dan terutama infrastruktur,” kata Bupati Rio.
Ia memberikan contoh nyata di Kecamatan Arjasa, yang menjadi salah satu kantong kemiskinan utama meskipun memiliki potensi pertanian luar biasa.
“Kenapa kemiskinan di sini? Karena infrastrukturnya yang buruk sekali,” ungkapnya.
Buruknya akses jalan membuat harga komoditas seperti jahe menjadi sangat rendah karena sulit dijangkau oleh pembeli. Bupati Rio meyakini, jika masalah infrastruktur ini diselesaikan, harga jahe akan naik dan secara langsung meningkatkan pendapatan keluarga petani.
Mengenai program PKH, Bupati Rio menekankan perlunya konsolidasi dan transparansi. Ia mengingatkan para pendamping PKH untuk menjaga diri dari fraud dan tidak adanya intervensi politik.
“Kuncinya satu, tidak ada intervensi politik terhadap teman-teman PKH,” tegasnya.
Terkait program bantuan desa, Bupati Yusuf Rio menjelaskan bahwa desa-desa yang dipilih untuk menerima alokasi dana 100 juta rupiah memiliki syarat dan indikator tertentu, yaitu memiliki geliat untuk membangun masyarakatnya, terutama melalui UMKM dan kesenian dan lainnya.












