“Banyuwangi bisa seperti sekarang bukan karena jasa pemimpinnya, melainkan hasil kerja keras dan kebersamaan semua pihak, termasuk panjenengan semua. Mari terus doakan dan bangun Banyuwangi sesuai peran kita masing-masing,” ujarnya.
Mujiono juga memaparkan sejumlah capaian daerah yang dihasilkan melalui program-program inovatif, seperti beasiswa bagi pelajar kurang mampu, layanan jemput bola untuk pelayanan publik dan kesehatan, serta penguatan ekonomi masyarakat bawah.
Kemajuan tersebut turut membangkitkan kebanggaan di kalangan warga perantau. Salah satunya diungkapkan Dayat Osing, warga Banyuwangi yang telah merantau di Jakarta selama 30 tahun.
“Semakin bangga jadi orang Banyuwangi. Kini nama Banyuwangi sudah dikenal luas, bukan hanya karena wisatanya, tapi juga kuliner dan lagu-lagu Osing yang digemari di berbagai daerah,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi sambutan Pemkab terhadap para perantau melalui ajang “Diaspora” yang rutin digelar setiap lebaran. Kegiatan ini menjadi ajang temu kangen diaspora Banyuwangi dari berbagai penjuru dunia, sembari menikmati sajian khas daerah mulai dari kuliner, tradisi, hingga musik.
“Semoga Banyuwangi semakin maju,” ungkapnya./////











