Selain itu Gus Firjaun juga menyampaikan, pengelolaan Rumah DataKu yang optimal dapat mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan. Dengan pengelolaan yang baik, identifikasi sasaran, pemetaan permasalahan individu, hingga langkah intervensi dapat ditentukan dengan lebih mudah.
“Rumah DataKu dirancang sebagai pusat penyedia data dan analisis kependudukan di tingkat desa atau kelurahan. Data yang dihasilkan akan digunakan untuk mempercepat upaya penurunan prevalensi stunting di setiap wilayah,” paparnya.
Kemudian lanjutnya, pentingnya peran kader desa dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Dengan didukung data yang akurat dari Rumah DataKu, diharapkan penanganan stunting dapat lebih terarah dan memberikan hasil yang maksimal.
“Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, Pemkab Jember berharap mampu meningkatkan akurasi data dan memperkuat upaya pengukuran prevalensi stunting. Sehingga target penurunan angka stunting di Kabupaten Jember dapat tercapai dengan optimal,” jelasnya.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan Kader Desa Bangga di Kabupaten Jember mengikuti dengan sungguh-sungguh. Agar apa yang disampaikan narasumber bisa bermanfaat dalam menjalankan tugas di wilayah,” sambungnya.