Secara khusus bupati kelahiran Magelang itu mengingatkan pentingnya regenerasi dengan harapan agar seni budaya lokal tidak hilang karena tergerus oleh gencarnya budaya luar yang masuk ke Banyuwangi dalam era digital saat ini.
Maraknya investasi dan pengembangan sektor pariwisata di Banyuwangi menjadi sarana yang ampuh bagi keluar masuknya kebudayaan.”Maka kalau seniman dan budayawan tidak mengantisipasi hal itu tentu akan tergerus oleh budaya yang dibawa oleh orang luar kabupaten Banyuwangi maupun dari manca negara,” tambah Bupati Ipuk.
Sementara Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman mengungkapkan, tali asih yang diberikan kepada seniman budayawan dan pelaku jasa wisata sebesar Rp. 500 ribu masing-masing orang.
Dia menuturkan setiap tahun pemerintah secara rutin menyerahkan tali asih dalam momen Ramadan. Tali asih yang diberikan merupakan bentuk apresiasi atas semangat dan kerja keras para seniman dan budayawan dalam membangun mengembangkan dan melestarikan adat tradisi dan seni budaya di Banyuwangi.
“Kekayaan kesenian dan kebudayaan yang kita miliki inilah yang bisa membuat wisata di Banyuwangi bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang,” ujar Taufik.










