“Musik gamelan pun kita berhenti ketika umat islam edang azan Magrib, beginilah saling toleransi kami,” ujar Wisnu.
Wisnu juga menambahkan perayaan Nyepi kali ini sedikit berbeda, yang biasanya dipusatkan di pura Agung Belambangan namun kali ini di pura desa masing-masing.
“Perayaan ogoh ogoh saat ini dilaksanakan umat Hindu di pura desa masing-masing, karena masih dalam situasi pandemi,bahkan sembahyang kami ketat proses, dan nanti yang biasanya ogoh ogoh atraksi di setiap perempatan mungkin tidak kami kami lakukan untuk meminimalisir kerumunan,” tambahnya. //