Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah pusat resmi memulai uji coba perdana digitalisasi bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Banyuwangi, Kamis (18/9/2025). Banyuwangi ditunjuk sebagai daerah pertama yang menerapkan sistem pendaftaran bansos berbasis aplikasi untuk persiapan penerapan nasional.
Tahap awal uji coba dilakukan di dua wilayah, yakni Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, dan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Masyarakat dapat mendaftar dengan dua opsi, yaitu mandiri melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial) dengan syarat memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD), atau melalui agen perlinsos yang sudah dibekali pelatihan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, sebanyak 500 agen perlinsos di Banyuwangi siap membantu masyarakat yang kesulitan mendaftar mandiri, termasuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), hingga operator desa.
“Bagi warga yang tidak bisa mendaftar mandiri, misalkan tidak punya gadget atau kendala lainnya, bisa melalui pendamping PKH, TKSK. Mereka akan menyisir warga tak mampu yang sekiranya tidak bisa melakukan pendaftaran mandiri,” jelas Ipuk.
Selain itu, operator SIKS-NG di desa/kelurahan juga disiagakan untuk membantu pendaftaran. Ipuk menambahkan, kader dasa wisma akan dilibatkan sebagai agen perlinsos tambahan agar cakupan lebih luas. “Jika hal tersebut terealisasi, jumlah agen perlinsos di Banyuwangi bisa mencapai sekitar 2 ribu orang,” imbuhnya.











