Hingga saat ini, Banyuwangi telah mengembangkan setidaknya 220 inovasi, salah satunya program “Kanggo Riko” yang menjadi salah satu lokus penilaian IGA Award tahun ini. Program ini merupakan upaya penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM) dengan memberikan dana Rp2,5 juta kepada setiap penerima untuk memenuhi kebutuhan usahanya. Sebanyak 6.898 keluarga telah merasakan manfaatnya, dan tahun ini ditargetkan 1.890 warga menjadi penerima program.
Dampak nyata inovasi tersebut terlihat dari berbagai indikator pembangunan. Pendapatan perkapita meningkat dari Rp53,87 juta pada 2022 menjadi Rp58,08 juta pada 2023. PDRB daerah naik dari Rp93,28 triliun menjadi Rp101,29 triliun, sementara angka kemiskinan turun dari 7,34 persen menjadi 6,54 persen pada 2023.
“Capaian positif ini merupakan hasil kerja bersama, sinergi, dan kolaborasi seluruh stakeholder pembangunan dan masyarakat Banyuwangi,” tutup Ipuk. (*)










