Guntur menegaskan bahwa kebijakan efisiensi ini lebih kepada perubahan pola transfer. Meski transfer pusat dipangkas, dana tetap kembali ke daerah melalui program lain seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan Sekolah Rakyat. Bahkan di Banyuwangi, Kementerian PUPR menjadwalkan pembangunan Sekolah Rakyat dengan anggaran Rp250 miliar.
“Di Banyuwangi pemerintah melalui kementerian PU akan membangun Sekolah Rakyat anggarannya, Rp250 miliar. Artinya meski dipangkas, tapi uangnya kembali ke daerah tapi dalam bentuk lain,” terangnya.
Selain itu, perputaran anggaran melalui MBG dan KDMP juga disebut akan menjadi stimulus ekonomi daerah. Polanya berbeda karena dana bergulir langsung dari pusat, bukan lagi melalui kegiatan pemerintah daerah seperti sebelumnya.
“Triwulan tiga kemarin pertumbuhan ekonomi kita 5,85 persen, akhir semester 4 ini semoga kita masih bisa 5,5 persen. Yang artinya masih capaian kita masih diatas provinsi dan nasional,” ujarnya.////////











