Banyuwangi, seblang.com – Pemkab Banyuwangi harus melakukan penyesuaian besar pada rencana kerja 2026 setelah dana transfer dari pemerintah pusat dipangkas Rp660 miliar. Pemangkasan ini langsung memengaruhi pola penganggaran daerah, terutama pada sektor pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi program strategis.
Meski demikian, pemerintah daerah menegaskan bahwa layanan dasar tetap menjadi prioritas utama. Anggaran akan dialihkan lebih besar ke sektor yang dianggap primer, yakni kesehatan dan pendidikan. Infrastruktur tetap masuk dalam agenda, namun tidak lagi dengan porsi sebesar tahun-tahun sebelumnya.
“Pelayanan dasar pendidikan, kesehatan kita dulukan. Baru kalau ada sisa dana kita gunakan untuk infrastruktur,” jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo, Rabu (3/12/2025).
Penyesuaian ini membuat program infrastruktur difokuskan pada pemeliharaan, terutama untuk jalan dan irigasi. Pembangunan jalan dan irigasi baru akan dikurangi seiring penghematan belanja. Saat ini tingkat kemantapan jalan di Banyuwangi turun sekitar 10 persen, dari 70 persen menjadi sekitar 60 persen, dan pemerintah berharap penurunan tidak terus berlanjut.
“Di tengah keterbatasan dan kebijakan efisiensi ini kami akan lakukan sebaik mungkin. Supaya pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.
