Tradisi Mepe Kasur Suku Osing Digelar 29 Mei Bertepatan Libur Panjang: Waktu yang Tepat Berwisata Budaya ke Banyuwangi

by -56 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha, masyarakat Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kembali menggelar tradisi khas bernama “Mepe Kasur”. Tahun ini, ritual tersebut jatuh pada Kamis, 29 Mei 2025, yang bertepatan dengan libur panjang Kenaikan Isa Almasih, menjadi momentum ideal bagi wisatawan untuk menyaksikan langsung tradisi unik yang sarat makna ini.

Tradisi Mepe Kasur dilakukan setiap 1 Dzulhijah sebagai bagian dari ritual bersih desa. Warga menjemur kasur tradisional berwarna merah dan hitam di depan rumah sejak pagi hingga siang hari. Prosesi ini diyakini mampu mengusir penyakit serta membawa berkah dan keselamatan bagi penghuni rumah.

Uniknya, warna kasur merah melambangkan keberanian, sedangkan hitam bermakna keabadian atau kelanggengan. Kasur-kasur itu ditata rapi, ditepuk-tepuk, dan diperciki air bunga sambil dibacakan doa. Bila kasur tidak segera dimasukkan ke dalam rumah sebelum matahari condong ke barat, dipercaya khasiatnya akan hilang.

Mepe kasur bukan hanya tradisi menjemur kasur, tapi simbol membersihkan diri, rumah, dan batin menjelang hari raya kurban,” ujar salah satu tetua adat Desa Kemiren.

iklan warung gazebo