Tradisi Asatan Sampean Baru, Ratusan Warga Padati Burnik City Situbondo

by -16 Views
Wartawan: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
Irfan warga Kelurahan Dawuhan saat Mendapatkan Ikan Nila Berukuran Jumbo


Situbondo, seblang.com – Ribuan warga dari Kabupaten Situbondo dan Bondowoso tumpah ruah di sepanjang aliran sungai yang menghubungkan kedua wilayah tersebut. Fenomena tahunan yang dikenal dengan istilah Asatan (pengeringan sungai) ini menjadi momen paling ditunggu untuk berburu ikan menggunakan alat seadanya, Rabu (24/12/2025).

Aliran sungai yang menyusut akibat pengeringan pintu air Bendungan Sampean Baru di Bondowoso berdampak hingga ke wilayah Situbondo, termasuk kawasan populer Burnik City. Sejak pagi buta, warga sudah turun ke dasar sungai yang berlumpur untuk memanen keberkahan alam.


Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme luar biasa. Berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, tawes, hingga lele berukuran jumbo menjadi incaran utama. Menggunakan jaring kecil, seser, bahkan tangan kosong, warga saling berebut mendapatkan hasil tangkapan terbaik.

Irfan, warga Kelurahan Dawuhan, tampak sumringah sambil menunjukkan hasil tangkapannya yang melimpah.

“Alhamdulillah, hari ini dapat banyak ikan tawes dan nila. Memang sudah rutin setiap ada Asatan kami turun ke sungai. Selain untuk lauk di rumah, seru juga bisa kumpul bareng warga lain karena ini sudah jadi pesta rakyat,” ujar Irfan dengan wajah penuh lumpur namun berseri.

Tradisi Asatan kali ini terasa lebih meriah karena bertepatan dengan masa libur sekolah. Peserta perburuan ikan tidak hanya didominasi orang dewasa dan lanjut usia, tetapi juga anak-anak sekolah serta kalangan muda.

Seorang siswa yang ikut turun ke sungai di area Burnik City mengaku sengaja memanfaatkan waktu libur untuk merasakan sensasi menangkap ikan secara langsung.

“Saya libur sekolah, jadi ikut cari ikan di Burnik City bareng teman-teman. Seru sekali, tadi saya dapat ikan tawes meski harus basah-basahan,” ucap Ismail sambil tertawa.

Fenomena Asatan di Sungai Sampean Baru hingga Burnik City Situbondo ini bukan sekadar aktivitas mencari ikan, melainkan telah menjadi potret kearifan lokal dan hiburan rakyat yang murah meriah. Meski kondisi dasar sungai licin dan berlumpur, rasa lelah warga terbayar dengan “harta karun” berupa ikan segar yang dibawa pulang.

Bagi masyarakat Situbondo, Asatan menjadi simbol kebersamaan dan ungkapan rasa syukur atas melimpahnya sumber daya alam di sepanjang sungai kebanggaan mereka./////////

iklan warung gazebo