Mojokerto, seblang.com – Tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Mojokerto secara tegas mendorong DPRD agar segera menyetujui proses pemindahan Kantor Pemkab Mojokerto dari wilayah Kota Mojokerto ke Mojosari.
Penegasan tersebut disampaikan oleh H. Rifai, tokoh masyarakat selatan Sungai Brantas. Menurutnya, sudah saatnya pusat pemerintahan Kabupaten Mojokerto berada di wilayahnya sendiri, bukan di wilayah Kota Mojokerto.
Ia menjelaskan bahwa alasan utama pemindahan tersebut adalah pemerataan pembangunan ekonomi dan percepatan pertumbuhan perekonomian. Dengan pusat pemerintahan berada di wilayah kabupaten, proses pembangunan dapat berjalan lebih optimal.
“Jika pemindahan ibu kota Kabupaten Mojokerto ke Mojosari dapat berjalan baik dan tepat waktu, akan muncul pusat pertumbuhan ekonomi baru di sekitar wilayah pemerintahan. Pemerataan ekonomi akan lebih dirasakan oleh seluruh masyarakat,” kata H. Rifai yang dikenal sebagai pelatih fitness dan Ketua Cabor Pertina.
Ia juga menyoroti bahwa selama ini keramaian dan perputaran ekonomi lebih banyak terjadi di wilayah Kota Mojokerto, bukan di wilayah kabupaten. Karena itu, pemindahan kantor Pemkab Mojokerto dinilai akan memberikan ruang lebih luas bagi pemerintah kabupaten untuk merencanakan pembangunan, termasuk pembangunan alun-alun, masjid agung, dan berbagai fasilitas publik lainnya.
“Saya berharap tidak ada pihak yang menghalangi tujuan mulia ini. Saya juga memohon kepada DPRD Kabupaten Mojokerto untuk menyetujui penuh, baik anggaran maupun proses pemindahan,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Supriyo, tokoh masyarakat utara Sungai Brantas. Ia menyampaikan bahwa wacana pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Mojokerto ke Mojosari sebenarnya sudah muncul sejak sekitar 45 tahun lalu. Secara historis maupun kewilayahan, nama Mojosari dinilai kuat, sekaligus memiliki lokasi strategis di titik tengah wilayah kabupaten.
“Hasil survei kami, sekitar 90 persen masyarakat Kabupaten Mojokerto menghendaki pemindahan ibu kota ke Mojosari segera direalisasikan. Saya mohon semua pihak, termasuk DPRD, merespons dengan cepat,” jelas Supriyo yang dikenal sebagai Jawara Utara Sungai Brantas, Sabtu (29/11/2025).
Pemerintah Kabupaten Mojokerto sendiri terus mematangkan rencana pemindahan ibu kota pemerintahan ke kawasan Mojosari./////////











