“Sejak lulus SMA tahun 2023, dia langsung kerja di Malaysia mulai bulan 4 (April 2023). mungkin sudah sekitar 8 atau 9 bulan kerja. Karena di sana (Malaysia) juga tinggal di rumah saudara. Ada saudara kami di sana. Kerjanya belum genap setahun,” katanya.
“Keponakan saya di Malaysia sebagai cleaning service. Tapi yang jelas, hasil kerjanya itu dia (keponakannya) selalu mengirim uang ke Jember. Alhamdulillah ini keramik (lantai) di rumah hasil jerih payah keponakan saya itu. Bantu-bantu untuk keluarganya. Alhamdulillah,” ucapnya sambil menangis.
Lebih jauh Ninik menyampaikan, korban tersebut saat bekerja di Malaysia tidak lewat melalui agen tenaga kerja resmi.
“Untuk berangkat ke Malaysia memang benar pakai Visa Kunjungan, tidak ikut atau lewat PT (Perusahaan Resmi). Pertimbangannya kalau ikut PT kan harus sekolah (lewat proses pelatihan sebelum kerja). Sedangkan tidak ingin waktu lama. Jadi memang ingin cepat-cepat, apalagi ada saudara ya jadi pertimbangan pakai visa kunjungan saja,” jelas Ninik.
“Karena kalau resmi akan dapat segalanya, ada asuransi terus lebih jelas (kerjanya). Lebih terjamin, maaf memang tidak perlu dicontoh. Ini jadi pelajaran bersama. Keponakan saya anak kedua masih muda, ada kakaknya sudah menikah punya anak dua. Dulu juga punya pengalaman kerja (TKI) ke Singapura,” tandasnya.
Terpisah, Camat Jenggawah Endro Lukito mengatakan, terkait kasus TKW asal Jember itu. Pihaknya Disnaker, Dinsos, dan Serikat Buruh Migran yang ada di wilayah Kabupaten setempat. Serta juga melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
“Kami mendapat informasi kemarin pagi dari Pak Kades dan juga sahabat Tagana. Terkait adanya diduga pembunuhan yang dilakukan di Malaysia. Benar korban adalah warga kami,” ujar Endro.
Kemudian, selanjutnya Endro juga sudah berkoordinasi dengan pihak Human Trafficing Quotes yang berada di Malaysia.
“Yakni dengan komunitas yang bergerak di bidang pemantauan perdagangan manusia. Jadi kita tidak lepas koordinasi dengan mereka yang berada di sana. Untuk proses hukum, dilakukan oleh pihak kepolisian di Malaysia,” ungkapnya.
Perlu diketahui, saat ini pihak keluarga masih menunggu proses pemulangan jenazah. Pasalnya, mereka ingin korban segara dikebumikan dengan layak ditanah kelahirannya./////












