SR yang akan dibangun ini dirancang untuk menampung 225 siswa, dengan rincian masing-masing 75 murid untuk tingkat SD, SMP, dan SMA. Setiap kelas akan diisi oleh 25 siswa.
“Kalau semua rombel, semuanya sama standarnya per kelas 25 murid. Jadi kalau SD 3 kelas, SMP 3 kelas, SMA 3 kelas, berarti 75 murid SD, 75 murid SMP, dan 75 murid SMA. Kita menghitung sampai kelas 3. Jadi kalau SD berarti kita menghitung dari kelas 3 sampai kelas 6,” terang Khofifah.
Bupati Malang H.M. Sanusi, yang mendampingi Gubernur Khofifah, menyampaikan bahwa Pemkab Malang bertugas menyiapkan lahan beserta seluruh perizinan yang diperlukan untuk pembangunan SR.
“Persiapannya kita siapin lahan, karena memang Pemda diminta untuk siapin lahan. Perizinan juga kita siapin, sudah diurus oleh Dinas PUPR dan sudah keluar, untuk izin yang diperlukan KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), izin bangunan saja,” ungkap Sanusi.
Dari dua lahan yang disiapkan, yakni di Tumpang dan Bantur, Desa Srigonco menjadi prioritas karena lahan di lokasi tersebut sudah siap dan memenuhi standar.
“Ya, untuk lahan milik kabupaten. Dua-duanya nanti dibangun, cuma yang diprioritaskan ini (Srigonco Bantur) dulu. Karena lahannya siap bangun. Kalau di sana (Tumpang) masih banyak pohon-pohon, harus nembangi dulu,” tandas Bupati Sanusi.
Pembangunan SR di Srigonco direncanakan mulai bulan Juni mendatang. Untuk kepastian penyelesaiannya, Sanusi menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian PUPR. Ia berharap, dengan pembangunan SR ini, kualitas belajar meningkat dan anak-anak di wilayah Malang Selatan semakin mudah mengakses pendidikan.











