“Jika visi dan misi tidak disampaikan dengan data yang jelas, berarti kan nanti hanya omon-omon,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rifai menjelaskan bahwa RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) nantinya akan menjadi wadah implementasi visi misi tersebut. Oleh karena itu, visi dan misi calon bupati harus berlandaskan by data dan tidak sekadar janji-janji kosong.
Ia juga mengingatkan bahwa RPJMD bukan hanya memuat visi dan misi calon, tetapi juga harus disusun berdasarkan program teknokratis yang konkret. Program ini harus dapat menjawab tantangan yang ada di lapangan, sehingga kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Jika calon bupati tidak punya visi misi yang terarah, maka dikhawatirkan visi misi tersebut justru hanya diambil dari pihak teknokrat tanpa arah kebijakan yang nyata,” jelas Rifai.
Ia berharap agar dalam debat nanti, masyarakat bisa melihat apakah calon memiliki kemampuan dalam merumuskan kebijakan yang berdasar bukti dan data yang jelas.//////











