Situbondo, seblang.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki, Situbondo, mendapat dukungan finansial signifikan melalui alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun ini. Suntikan dana sebesar Rp1,48 miliar tersebut dipastikan akan difokuskan untuk mengakselerasi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono, menyatakan bahwa dana cukai tembakau ini adalah instrumen vital yang dirancang untuk memitigasi dampak konsumsi produk tembakau, salah satunya dengan memperkuat fasilitas kesehatan.
“Anggaran ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan di semua unit RSUD Besuki, khususnya untuk peserta JKN dan masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas dr. Imam.
Sebagai langkah konkret pemanfaatan dana, RSUD Besuki memprioritaskan investasi pada alat kesehatan modern. Fokus utama adalah pengadaan peralatan untuk menunjang penanganan pasien kritis.
Kini, RSUD Besuki telah diperkuat dengan ketersediaan tiga unit ventilator ICU canggih. Ventilator ini merupakan alat bantu pernapasan yang esensial bagi pasien dalam kondisi kritis yang mengalami gagal napas atau tidak mampu bernapas secara mandiri.
Dengan bertambahnya kapasitas ini, kemampuan rumah sakit untuk merawat pasien darurat dan kritis meningkat drastis. Hal ini sekaligus menjadi penanda keseriusan pihak rumah sakit dalam memberikan penanganan yang tepat waktu dan berkualitas.
Ketersediaan alat kesehatan berteknologi tinggi ini diharapkan membawa dampak positif berantai di masyarakat. Pertama, mempercepat penanganan pasien kritis yang secara langsung berpotensi meningkatkan angka harapan hidup warga di wilayah Situbondo Barat.