Banyuwangi, seblang.com – Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Abdussamat (33), warga Kalibaru. Tersangka, Didik Khoirul Basri (23), ternyata menembak ayah tirinya sendiri menggunakan senapan angin merek Panther.
Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan terhadap Didik menunjukkan adanya rekayasa pengakuan awal. Didik semula mengaku membenturkan kepala korban ke batu. Namun, hasil otopsi menunjukkan luka tembak di sisi kiri kepala korban, sekitar dua sentimeter di atas telinga.
“Hasil pengembangan kami, ternyata luka di kepala tidak dibenturkan ke batu, tapi ditembak menggunakan senapan angin,” ujar AKP Junaedi, Sabtu (28/6/2025).
Kecurigaan bermula saat penyidik mengecek batu yang dijadikan barang bukti. Tidak ditemukan bercak darah di permukaan batu tersebut. “Luka yang dialami korban itu seperti lecet, tapi kenapa sampai fatal. Saya menaruh curiga,” ungkapnya.
Korban sempat dilarikan ke Klinik Kalibaru lalu dirujuk ke RSU Bhakti Husada Krikilan, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal Kamis (26/6) pukul 05.00 WIB. Otopsi dilakukan di RSUD Blambangan dan membuktikan adanya luka tembak di kepala.
Setelah didesak dalam interogasi lanjutan, Didik akhirnya mengakui telah menembak ayah tirinya sendiri. Dalam keterangannya, ia mengaku nekat karena melihat sang ayah tiri menyerang ibunya hingga pingsan dan mengancam akan membunuh adiknya.
“Saat kejadian memang sedang ada pertengkaran. Ibu pelaku dihajar hingga pingsan. Pelaku membela ibunya dan memukul korban menggunakan bambu,” terang Kapolsek.
Usai dipukul, Abdussamat masih bisa berdiri dan mengejar Didik. Korban bahkan sempat mengancam akan menghabisi ibu dan adik pelaku. Didik kemudian masuk ke kamarnya, mengambil senapan angin, dan menembak kepala ayah tirinya dari jarak sekitar tiga meter di belakang rumah.











