Malang, seblang.com – Untuk menekan dominasi impor kacang tanah di Indonesia, perusahaan agritech Prime 4.O secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan SAE L’SIMA, fasilitas agroedukasi milik Lapas Kelas I Malang, dalam pengembangan benih kacang tanah unggul untuk memenuhi kebutuhan industri nasional.
CEO Prime 4.O, Vinna Ho, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mandiri dalam produksi kacang tanah, namun hingga kini pasar domestik masih sangat tergantung pada produk impor dari India, Vietnam hingga Afrika.
“Selama ini petani kita rata-rata hanya mampu menghasilkan 2 ton per hektare. Dengan benih unggul dan pendampingan yang tepat, kami menargetkan hasil bisa meningkat menjadi 4 sampai 5 ton,” kata Vinna usai PKS di SAE L’Sima Ngajum, Senin (28/7/2025).
Untuk menghasilkan benih yang sesuai standar industri dan kebutuhan pasar nasional, Prime 4.O juga menggandeng Balitkabi – BRMP Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Kementerian Pertanian RI) sebagai mitra riset dan teknologi.
Vinna menambahkan, dukungan pemerintah dalam bentuk ketersediaan pupuk dan insektisida yang terjangkau sangat dibutuhkan agar produktivitas petani bisa maksimal dan berdaya saing.