Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sekaligus mendukung langkah pemerintah dalam mencegah abrasi pantai. Aksi penanaman dilakukan bersama Forpimka Muncar, OJK, nelayan, masyarakat sekitar, hingga nasabah PNM dengan semangat gotong royong menjaga pesisir Banyuwangi.
Indonesia kehilangan rata-rata 147 ribu hektare kawasan pesisir setiap tahun akibat abrasi. Di Banyuwangi, sekitar 40 persen garis pantai di Kecamatan Muncar tercatat mengalami erosi serius yang mengancam permukiman dan wilayah tangkapan nelayan. Kehadiran mangrove terbukti mampu menekan laju abrasi hingga 50–80 persen sekaligus menjadi habitat penting bagi biota laut yang menopang ekonomi pesisir.
Pimpinan Cabang PNM Banyuwangi, Sugiyati Nurul Handayani, menegaskan bahwa program ini selaras dengan pilar lingkungan PNM yang berorientasi pada keberlanjutan.
“TJSL bukan hanya tentang kepedulian sosial, tetapi juga tanggung jawab menjaga bumi tempat kita hidup. Dengan menanam 5.000 mangrove hari ini, PNM berharap dapat memberikan manfaat ekologi berupa perlindungan pantai, manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir, serta manfaat edukasi untuk penelitian dan pembelajaran,” ujarnya.
PNM optimistis sinergi masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha akan menjadi kunci keberhasilan dalam melawan abrasi sekaligus menjaga ekosistem pesisir tetap lestari. Melalui program PNM Peduli, perusahaan berkomitmen terus menghadirkan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga semangat “Beta Selalu Ada” tidak hanya berlaku pada pemberdayaan ekonomi, tetapi juga pada kelestarian bumi.///////