Usai serah terima, keluarga langsung mengunjungi makam Edi. Mereka mengganti nisan, menabur bunga, dan memanjatkan doa bersama.
Paman korban, Rudi Sujianto (40), menuturkan Edi sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan di Klungkung, Bali. Saat berangkat, ia menumpang travel namun namanya tidak tercatat di manifest kapal. “Setelah kapal tenggelam, kami menunggu kabar tanpa kepastian. Ternyata jenazahnya ditemukan di laut Blimbingsari, dekat rumahnya sendiri,” ungkapnya.
Sejak kapal karam pada 2 Juli, keluarga terus menantikan kabar Edi. “Edi anak tunggal, ibunya sudah meninggal, ayahnya kerja di Bali. Selama ini ia tinggal bersama kakek-neneknya,” lanjut Rudi.
Data resmi menyebut KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang. Dari jumlah itu, 49 orang berhasil ditemukan, terdiri dari 30 selamat, 19 meninggal, sementara 16 masih hilang.












