Ipuk menekankan bahwa dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait demografi dan kependudukan di tengah kemajuan teknologi, termasuk di Banyuwangi. Untuk itu, Banyuwangi telah melakukan sejumlah langkah dalam menghadapi tantangan tersebut, seperti fokus pada kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan penyakit degeneratif.
Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah kabupaten fokus pada ekonomi arus bawah dan membuka peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan potensinya. Upaya ini termasuk memfasilitasi UMKM naik kelas dan berbagai program inkubasi bagi anak muda melalui inisiatif Jagoan Banyuwangi.
“Atas bimbingan BKKBN, kami juga terus menguatkan program kebijakan Keluarga Berencana untuk menciptakan keluarga berkualitas, yang terlihat pada program Kampung KB,” tambah Ipuk.
Sejak 2016, Banyuwangi telah membentuk 188 Kampung KB. Salah satu desa, yakni Desa Jambesari, bahkan terpilih sebagai Kampung KB percontohan kedua tingkat nasional pada tahun 2019.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama internasional dalam mengembangkan program-program kependudukan yang efektif dan berkelanjutan di berbagai negara. (*)










