Banyuwangi sendiri menjadi daerah yang konsisten menggelar event-event pariwisata yang dikemas dalam agenda Banyuwangi Festival (B-fest). Puluhan sampai ratusan event festival mulai kesenian dan budaya, sportourism, festival musik hingga potensi daerah secara konsisten terjadwal di B-Fest yang berlangsung sepanjang tahun. Rangkaian event tersebut yang selama ini menjadi salah satu magnet mendatangkan wisatawan ke Banyuwangi baik sebelum dan pasca pandemi.
Rangkaian event Banyuwangi Festival sendiri, hanya dihentikan ketika terjadinya pandemi di 2020. Pada 2021 sebanyak 102 event festival digelar kembali secara hybrid. Yakni dengan memadukan konsep penyelenggaraan festival secara online dan offline terbatas.
“Tujuannya agar seniman dan budayawan daerah tetap bisa berkarya dan tidak kehilangan sumber ekonomi. Juga agar semangat pelaku wisata tetap terjaga meski di masa pandemi,” terang Ipuk.
Saat itu, tambah dia, pihaknya juga memfasilitasi dan mendorong UMKM untuk menjaga roda ekonomi daerah. Stimulus pun diberikan.
“Dan ini terkonfirmasi dengan data kenaikan angka kemiskinan di Banyuwangi yang terendah di Jatim,” kata Ipuk.
Selanjutnya memasuki 2022 sebanyak 99 event mulai digelar dengan menghadirkan penonton yang lebih banyak dari sebelumnya.
“Pada 2023 ini Banyuwangi sudah siap tancap gas dengan 55 event. Meskipun jumlahnya lebih sedikit namun durasinya diperlama dimana satu even bisa berlangsung selama satu minggu bahkan satu bulan. Harapannya agar semakin banyak wisatawan yang datang dan bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi untuk menikmat even-event tersebut. Sehingga perputaran ekonomi juga makin besar,” pungkas Ipuk. (*)












