“Kami sampaikan rasa syukur dan terima kasih terhadap seluruh saudara Setia Hati yang hadir dan menciptakan suasana kondusif serta terimakasih sangat mendalam kepada seluruh perguruan yang sudah mendukung jalannya Suran Agung tahun ini. Jaga kesepakatan Maklumat Aman Suro 2025, warga Setia Hati Winongo harus menghargai dan saling menghormati antar sesama,” ucap pengasuh PSHW-TM.
Tak hanya Gubernur Jatim dan Ketua PSHW-TM, Wali Kota Madiun Maidi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, keberadaan 14 perguruan pencak silat yang berpusat di Madiun merupakan tantangan sekaligus aset.
“Terima kasih, kegiatan Suroan tahun ini berlangsung aman dan kondusif. Keberadaan 14 pendekar ini menjadikan Kota Madiun aman, ramai dikunjungi investor. Dan ini menjadi aset yang tujuannya meningkatkan ekonomi daerah. Mari kita jadikan pertumbuhan ekonomi Kota Madiun nomor satu di Jatim dan itu bisa terwujud dengan para pendekar kompak bersatu tanpa adanya pembeda antar perguruan lain,” tegas Wali Kota Maidi.
Perlu diketahui, Suran Agung merupakan tradisi yang digelar perguruan pencak silat PSHW-TM setiap 10 Muharram. Tradisi Suran Agung dipusatkan di pedepokannya dengan menggandeng seluruh perguruan yang ada di Jawa Timur.
Suran Agung PSHW-TM ke-122 tahun 2025 dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Danrem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel Arm Untoro Hariyanto, Wali Kota Madiun Maidi, Bupati Madiun Hari Wuryanto, Kapolres Madiun Kota AKBP Wiwin, Kapolres Madiun, Forkopimda Kota dan Kabupaten Madiun serta ribuan pesilat anggota PSHW-TM.
Kegiatan yang berlangsung mendapat pengamanan ratusan personel dari unsur Polri, TNI, pemda, dan relawan pesilat yang tergabung dalam Operasi Aman Suro 2025.
