“Alhamdulillah, kami mendapat bantuan baik dalam bentuk tenaga perbaikan maupun donasi dari warga setempat, para masyaikh, dan penggerak sholawat Nariyah,” ungkap Andi, salah satu warga setempat, Sabtu (28/9/2024).
Ibu Astuti menambahkan, selama kerusakan Pamsimas, ia terpaksa mengambil air bersih ke desa sebelah. Meskipun ada bantuan truk tangki dari pemerintah daerah dan desa, namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan warga.
“Saya berharap sumur bor ini tidak rusak lagi sehingga kami tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan air bersih. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memperbaiki Pamsimas ini,” ujarnya dengan penuh syukur.
Perbaikan Pamsimas ini tidak hanya mengembalikan akses air bersih bagi warga, tetapi juga mempererat hubungan antara Ponpes Walisongo dan masyarakat sekitar. Tindakan ini mencerminkan kepedulian dan tanggung jawab sosial pesantren terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
